Sistem Kendali terbuka adalah sistem kendali yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengontrolan, keluaran tidak diukur dan tidak diumpan-balikan untuk dibandingkan dengan masukan.
Kontrol
loop terbuka (feedforward control) adalah suatu sistem kontrol yang
keluarannya tidak diperhitungkan ulang pada kontroler.
Ciri-ciri Sistem Kendali Terbuka
• Sederhana
• Harganya murah
• Dapat dipercaya
• Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
• Berbasis waktu
• Sederhana
• Harganya murah
• Dapat dipercaya
• Kurang akurat karena tidak terdapat koreksi terhadap kesalahan
• Berbasis waktu
Kinerja Loop Terbuka
• Kontrol loop terbuka sesuai untuk sistem operasi gerak robot dengan aktuator yang berdasarkan pada umpan logika berbasis langkah sekuensial (urutan program)
• Tidak menggunakan sensor untuk mengetahui posisi akhir
• Dapat diatur dengan menggunakan delay
• Cocok untuk robot sistem mapping
Contoh Aplikasi Loop terbuka
- pengontrol lalu lintas berbasis waktu
- mesin cuci
- oven listrik
- Tangga berjalan
- Rolling detektor pada Bandara
2. Sistem loop tertutup (Close Loop)
menggunakan pengukuran keluaran dan mengumpanbalikkan sinyal tersebut untuk dibandingkan dengan keluaran yang diinginkan (input atau referensi). Atau dengan kata lain keluaran dapat memberikan efek terhadap besaran masukan atau besaran yang dikontrol dapat dibandingkan terhadap harga yang diinginkan. Sinyal diumpan-balikkan terhadap kontroler yang akan membuat pengubahan terhadap sistem agar keluaran sistem seperti yang diinginkan
Ciri-ciri Sistem Kendali Tertutup
• Lebih kompleks
• Harga yang lebih mahal
• Lebih dapat dipercaya
• Biasanya lebih akurat
Kontrol Loop Tertutup
Kontrol
loop tertutup adalah suatu sistem kontrol yang output-nya mempengaruhi
kontroler dalam memberikan sinyal aktuasi pada robot.
Komponen Proses sistem kendali loop tertutup
a. Reference Input (masukan acuan, r), merupakan sinyal acuan bagi sistem kontrol.
Komponen Proses sistem kendali loop tertutup
a. Reference Input (masukan acuan, r), merupakan sinyal acuan bagi sistem kontrol.
b. Actuating Signal (e), merupakan sinyal kesalahan/error. yang merupakan selisih antara sinyal acuan (r) dan sinyal b.
c.
Control Element, (g1) merupakan elemen yang berfungsi untuk memproses
kesalahan/error yang terjadi dan setelah kesalahan tersebut dimasukkan
melalui elemen pengontrol.
d.
Manipulated Variable (variabel yang dimanipulasi), merupakan sinyal
yang dihasilkan oleh control element yang berfungsi sebagai sinyal
pengontrol tanpa adanya gangguan.
e. Plant/proses, merupakan obyek fisik yang dikontrol, dapat berupa proses mekanis, elektris, hidraulis maupun gabungannya.
f. Disturbance, merupakan sinyal gangguan yang tidak diinginkan.
g. Feedback Element (jalur umpan balik), merupakan bagian sistem yang mengukur keluaran yang dikontrol dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal umpan balik.
h. Forward Path, merupakan bagian sistem tanpa umpan balik
Komponen sistem kendali loop tertutup
a. Input (masukan) merupakan rangsangan yang diberikan pada sistem kontrol, merupakan harga yang diinginkan bagi variabel yang dikontrol selama pengontrolan. Harga ini tidak tergantung pada keluaran sistem.
b. Output (keluaran, respons) merupakan tanggapan pada sistem kontrol, merupakan harga yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol, dan merupakan harga yang ditunjukkan oleh alat pencatat.
c. Beban/plant merupakan sistem fisis yang akan dikontrol (misalnya mekanis, elektris, hidraulik ataupun pneumatik).
d.
Alat kontrol/kontroller merupakan peralatan/rangkaian untuk mengontrol
beban (sistem). alat ini bisa digabung dengan penguat.
e.
Elemen umpan balik menunjukkan atau mengembalikan hasil pencatatan ke
detektor sehingga bisa dibandingkan terhadap harga yang diinginkan (di
stel)
f.
Error detector (alat deteksi kesalahan) merupakan alat pendeteksi
kesalahan yang menunjukkan selisih antara input (masukan) dan respons
melalui umpan balik (feedback path).
g.
Gangguan merupakan sinyal-sinyal tambahan yang tidak diinginkan.
Gangguan ini cenderung mengakibatkan harga keluaran berbeda dengan harga
masukannya. Gangguan ini biasanya disebabkan oleh perubahan beban
sistem, misalnya adanya perubahan kondisi lingkungan, getaran ataupun
yang lain.
Contoh Aplikasi Loop Tertutup
servomekanisme, sistem pengontrol proses, lemari es, pemanas air otomatik, kendali termostatik, Ac.
servomekanisme, sistem pengontrol proses, lemari es, pemanas air otomatik, kendali termostatik, Ac.